Bismillahirrahmannirrahim...
1. Pertama sekali. siapkan gambar yang ingin kita jadikan aplikasi. Pola gambar bisa kita lukis sendiri, bisa juga kita dapatkan dari website. Salah satunya bisa dilihat di sini. Beratus bahkan beribu pola bisa didownload di situ dan yang terpenting graaatiiiis....^^!!.
Sewaktu mula-mula kenal applique, saya juga banyak mendapat pola-pola dari situs tsb. Tapi, lama kelamaan, saya mulai membuat sendiri pola yang akan dijadikan aplikasi. Untuk contoh pola yang dibawah ini, saya dapat dari sebuah buku craft keluaran Cina, yang kemudian saya modifikasi dengan membesarkannya. Karena di buku tsb tidak disertakan pola yang bisa lansung dipakai, hanya foto produk-produk yang telah siap menggunakan pola itu. Jadi, saya menggambar sendiri di kertas dan disesuaikan besar dan letaknya dengan kreasi yang akan dibuat. Waktu itu saya akan membuat mug rug untuk craft swap Quilting Gallery.
Ini contoh polanya. Beri nomor pada setiap bagian aplikasi itu, sesuai urutan jahitannya. Lihat juga garis putus-putus berwarna kuning dan biru. Itu menunjukkan pola berada di bawah pola di atasnya. Aplikasi bernomor 1`(daun) berarti dijahit pertama sekali nantinya. Yang bernomor 2, aplikasi kedua yang dijahit. Begitu seterusnya sampai semua habis terjahit.
Setelah gambar siap, pilih kain-kain yang akan dipakai. Kombinasikan warnanya dengan baik. Saya lebih suka memakai katun amerika untuk aplikasi tangan dengan teknik ini. Karena tekstur kainnya yang lembut walaupun tebal.
Siapkan juga jarum dan benangnya. Ada berbagai merk jarum dan benang untuk hand quilting/applique. Untuk benang ada yang campuran poly dan cotton, ataupun 100% cotton, bahkan ada juga yang terbuat dari sutra. Sedangkan untuk jarum pula disamping aneka merk yang ada di pasaran, ada berbagai ukurannya.
Jarum yang dikhususkan untuk quilting/patchwork/applique, biasanya ujungnya tajam & halus. Ini sangat penting untuk memudahkan proses menjahit dilakukan. Dengan ujung yang demikian, kain tidak mudah rusak hanya karena ujung jarum yang tumpul. Benang yang dikhususkan untuk hand quilting pula, teksurnya lebih kaku & dilapisi wax yang menguatkan benang, sehingga benang tidak mudah putus & bersimpul. Pada akhirnya jahitan aplikasi akan tahan lama.
Saya biasanya memakai jarum & benang seperti gambar di bawah ini. Benang merk COATS yang merupakan campuran 68% polyster 32% cotton. Sedangkan jarumnya keluaran DMC khusus untuk patchwork, nomor 7-9. Saya suka jarum ini karena pendek, agak tebal, tapi tetap mempunyai ujung yang runcing. Saya pernah memakai jarum merk lain (Clover), yang agak lebih panjang & tipis, tapi mudah patah di tangan saya...^^.. Disamping itu benang & jarum yang saya pakai sekarang adalah yang paling murah diantara kawan-kawannya yang lain. Hahahaha....^^. Itu yang terpenting kaaan???
Ok...terlalu panjang sudah saya bercerita tentang benang dan jarum...kita lanjutkan tutorialnya.
2. Langkah berikutnya, pindahkan pola yang telah ada, dengan menjiplaknya ke kertas roti/transfer paper terlebih dahulu. Kenapa kertas roti? Karena kertas tsb tipis jadi pola akan terlihat jelas waktu proses penjiplakan.
3. Kemudian potong ke semua bagian yang telah digambar dan gambarkan ke karton. Saya biasanya memakai karton dari kotak pembungkus biskuit, atau kotak apa saja yang tidak terlalu tebal dan tidak pula terlalu tipis. Gunting pola tsb dan simpan dalam plastik. Pola ini bisa digunakan kapan saja kita perlu.
4. Sebelum itu, jangan lupa berikan tanda yang diperlukan, misalnya bagian depan atau belakang, atas atau bawah. Ini dibuat agar kita tidak keliru melakukan proses berikutnya. Karena banyak juga pola yang memiliki mirror effect, yaitu efek terbalik seperti cermin. Misalnya pola kelopak bunga menghadap ke kiri, maka saat menjiplak ke kain, pola karton harus dibalikkan arahnya, supaya sesuai dengan pola yang akan dijahit ke kain dasar.
5. Selanjutnya, pindahkan pola bagian per bagian ke kain. Perhatikan gambar berikut untuk lebih jelasnya. Untuk teknik aplikasi cara ini, pola dijiplak di bagian belakang kain (wrong side).
Pada gambar, bagian tengah adalah pola karton. Garis kuning menunjukkan garis jiplakan pola. Sedangkan garis putih adalah garis potongan kain. Iya, saat memotong, lebihkan kain kira-kira 1/4" atau 1/2cm untuk lipatan nantinya. Kemudian perhatikan garis potongan di ujung pola yang lancip. Potongan dibagian ini haruslah lurus mendatar, seperti pada gambar, bukan mengikuti lancipnya pola. Nanti di bawah saya akan jelaskan lebih lanjut.
6. Sementara itu, siapkan kain dasar untuk meletakkan aplikasi. Saya biasanya memilih kain yang berwarna putih atau krim dengan corak transparan. Jenis kain ini biasa disebut "tone on tone fabric". Tapi, kain-kain jenis lain pun bisa digunakan.
Jiplak pola keseluruhan ke kain dasar atau gambar dengan meletakkan pola karton bagian per bagian sesuai contoh gambar, seperti yang ditunjukkan dalam gambar di bawah ini. Untuk menggambar pola ke kain, gunakan spidol khusus untuk itu, yang disebut water erasable pen. Setelah proses menjahit selesai nanti, maka spidol ini dengan mudah dapat dihilangkan menggunakan air. Hanya dijirus dengan air biasa saja.
7. Kembali ke persiapan kain aplikasi. Gambar di bawah menunjukkan kain aplikasi yang telah siap dipotong. Perhatikan potongan di setiap ujung lancip. Potongan harus lurus mendatar, seperti yang telah dijelaskan sebelum ini.
8. Langkah selanjutnya, klip (potong kecil-kecil) keliling kain aplikasi dengan jarak kira-kira 1/4"-1/2". Proses ini dibuat pada bagian-bagian yang melengkung, seperti bentuk daun misalnya. Tujuannya adalah untuk memudahkan saat melipatnya sebelum dijahit. Untuk proses ini, gunakan gunting kecil yang berujung runcing dan tajam. Jadi, kawasan yang akan terpotong tidak terlalu besar, hanya sepanjang ujung gunting.
9. Beri bentuk kain-kain aplikasi tersebut, dengan meletakkan pola karton di dalamnya, lalu disetrika lebihan kainnya ke arah dalam, seperti ini.
Selain disterika, penekanan lipatan kain tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut finger presser seperti ini:
10. Untuk bentuk-bentuk yang bulat atau lonjong keseluruhannya, saya lebih suka melakukan proses seperti di gambar berikut. Pertama sekali kain aplikasi dijelujur agak rapat sekelilingnya.
Masukkan kembali pola karton ke dalam kain aplikasi dan tarik perlahan jelujuran sampai membentuk pola karton. Perhatikan dua gambar berikut.
Hasil akhir setelah jelujuran ditarik adalah seperti ini:
Agar bentuknya tetap bertahan sampai proses menjahit selesai, setrika jelujuran aplikasi tsb.
Kemudian gulung benang di jarum, seperti bullion knot (no. 5), tarik ke bawah jarum dan tusukkan kembali di tempat yang sama (no. 6) ke arah depan. Tetap pastikan, benang tidak tembus ke kain dasar (no. 7). Lalu tarik kuat dengan hati-hati sampai simpulan tersimpan di dalam & tidak kelihatan di atas aplikasi (no. 8).
Akhirnya, berkesempatan juga untuk memulai menyusun tutorial hand applique. Panjang sangat waktu yang diperlukan untuk sampai ke sini. Mudah-mudahan tutorial ini bisa membantu teman-teman yang ingin mengenal aplikasi dengan jahitan tangan. Terutama temanku Lena, dan Echa yang dengan penuh sabar menunggu begitu lama...^^.
Sebelum itu, siapa yang ingin mengetahui cerita singkat tentang aplikasi, bisa membacanya ulang di link ini. Tutorial kali ini adalah hand applique dengan jahitan tersembunyi atau dikenal juga dengan sebutan blind stitch. Ok..saya mulai yaa tutorialnya...
1. Pertama sekali. siapkan gambar yang ingin kita jadikan aplikasi. Pola gambar bisa kita lukis sendiri, bisa juga kita dapatkan dari website. Salah satunya bisa dilihat di sini. Beratus bahkan beribu pola bisa didownload di situ dan yang terpenting graaatiiiis....^^!!.
Sewaktu mula-mula kenal applique, saya juga banyak mendapat pola-pola dari situs tsb. Tapi, lama kelamaan, saya mulai membuat sendiri pola yang akan dijadikan aplikasi. Untuk contoh pola yang dibawah ini, saya dapat dari sebuah buku craft keluaran Cina, yang kemudian saya modifikasi dengan membesarkannya. Karena di buku tsb tidak disertakan pola yang bisa lansung dipakai, hanya foto produk-produk yang telah siap menggunakan pola itu. Jadi, saya menggambar sendiri di kertas dan disesuaikan besar dan letaknya dengan kreasi yang akan dibuat. Waktu itu saya akan membuat mug rug untuk craft swap Quilting Gallery.
Ini contoh polanya. Beri nomor pada setiap bagian aplikasi itu, sesuai urutan jahitannya. Lihat juga garis putus-putus berwarna kuning dan biru. Itu menunjukkan pola berada di bawah pola di atasnya. Aplikasi bernomor 1`(daun) berarti dijahit pertama sekali nantinya. Yang bernomor 2, aplikasi kedua yang dijahit. Begitu seterusnya sampai semua habis terjahit.
contoh pola aplikasi |
Setelah gambar siap, pilih kain-kain yang akan dipakai. Kombinasikan warnanya dengan baik. Saya lebih suka memakai katun amerika untuk aplikasi tangan dengan teknik ini. Karena tekstur kainnya yang lembut walaupun tebal.
Siapkan juga jarum dan benangnya. Ada berbagai merk jarum dan benang untuk hand quilting/applique. Untuk benang ada yang campuran poly dan cotton, ataupun 100% cotton, bahkan ada juga yang terbuat dari sutra. Sedangkan untuk jarum pula disamping aneka merk yang ada di pasaran, ada berbagai ukurannya.
Jarum yang dikhususkan untuk quilting/patchwork/applique, biasanya ujungnya tajam & halus. Ini sangat penting untuk memudahkan proses menjahit dilakukan. Dengan ujung yang demikian, kain tidak mudah rusak hanya karena ujung jarum yang tumpul. Benang yang dikhususkan untuk hand quilting pula, teksurnya lebih kaku & dilapisi wax yang menguatkan benang, sehingga benang tidak mudah putus & bersimpul. Pada akhirnya jahitan aplikasi akan tahan lama.
Saya biasanya memakai jarum & benang seperti gambar di bawah ini. Benang merk COATS yang merupakan campuran 68% polyster 32% cotton. Sedangkan jarumnya keluaran DMC khusus untuk patchwork, nomor 7-9. Saya suka jarum ini karena pendek, agak tebal, tapi tetap mempunyai ujung yang runcing. Saya pernah memakai jarum merk lain (Clover), yang agak lebih panjang & tipis, tapi mudah patah di tangan saya...^^.. Disamping itu benang & jarum yang saya pakai sekarang adalah yang paling murah diantara kawan-kawannya yang lain. Hahahaha....^^. Itu yang terpenting kaaan???
Ok...terlalu panjang sudah saya bercerita tentang benang dan jarum...kita lanjutkan tutorialnya.
2. Langkah berikutnya, pindahkan pola yang telah ada, dengan menjiplaknya ke kertas roti/transfer paper terlebih dahulu. Kenapa kertas roti? Karena kertas tsb tipis jadi pola akan terlihat jelas waktu proses penjiplakan.
memindahkan pola ke kertas roti |
3. Kemudian potong ke semua bagian yang telah digambar dan gambarkan ke karton. Saya biasanya memakai karton dari kotak pembungkus biskuit, atau kotak apa saja yang tidak terlalu tebal dan tidak pula terlalu tipis. Gunting pola tsb dan simpan dalam plastik. Pola ini bisa digunakan kapan saja kita perlu.
pola karton yg telah siap |
4. Sebelum itu, jangan lupa berikan tanda yang diperlukan, misalnya bagian depan atau belakang, atas atau bawah. Ini dibuat agar kita tidak keliru melakukan proses berikutnya. Karena banyak juga pola yang memiliki mirror effect, yaitu efek terbalik seperti cermin. Misalnya pola kelopak bunga menghadap ke kiri, maka saat menjiplak ke kain, pola karton harus dibalikkan arahnya, supaya sesuai dengan pola yang akan dijahit ke kain dasar.
pemberian tanda pada pola karton |
pemindahan pola ke kain |
6. Sementara itu, siapkan kain dasar untuk meletakkan aplikasi. Saya biasanya memilih kain yang berwarna putih atau krim dengan corak transparan. Jenis kain ini biasa disebut "tone on tone fabric". Tapi, kain-kain jenis lain pun bisa digunakan.
kain dasar |
Jiplak pola keseluruhan ke kain dasar atau gambar dengan meletakkan pola karton bagian per bagian sesuai contoh gambar, seperti yang ditunjukkan dalam gambar di bawah ini. Untuk menggambar pola ke kain, gunakan spidol khusus untuk itu, yang disebut water erasable pen. Setelah proses menjahit selesai nanti, maka spidol ini dengan mudah dapat dihilangkan menggunakan air. Hanya dijirus dengan air biasa saja.
menggambar pola keseluruhan pd kain dasar |
7. Kembali ke persiapan kain aplikasi. Gambar di bawah menunjukkan kain aplikasi yang telah siap dipotong. Perhatikan potongan di setiap ujung lancip. Potongan harus lurus mendatar, seperti yang telah dijelaskan sebelum ini.
potongan datar ujung yang lancip |
potongan kain aplikasi |
8. Langkah selanjutnya, klip (potong kecil-kecil) keliling kain aplikasi dengan jarak kira-kira 1/4"-1/2". Proses ini dibuat pada bagian-bagian yang melengkung, seperti bentuk daun misalnya. Tujuannya adalah untuk memudahkan saat melipatnya sebelum dijahit. Untuk proses ini, gunakan gunting kecil yang berujung runcing dan tajam. Jadi, kawasan yang akan terpotong tidak terlalu besar, hanya sepanjang ujung gunting.
klip keliling kain aplikasi |
aplikasi yang sudah diklip |
9. Beri bentuk kain-kain aplikasi tersebut, dengan meletakkan pola karton di dalamnya, lalu disetrika lebihan kainnya ke arah dalam, seperti ini.
melipat lebihan kain sesuai pola karton |
Selain disterika, penekanan lipatan kain tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut finger presser seperti ini:
finger presser & cara penggunaannya |
10. Untuk bentuk-bentuk yang bulat atau lonjong keseluruhannya, saya lebih suka melakukan proses seperti di gambar berikut. Pertama sekali kain aplikasi dijelujur agak rapat sekelilingnya.
proses jelujur pola bulat/lonjong |
Masukkan kembali pola karton ke dalam kain aplikasi dan tarik perlahan jelujuran sampai membentuk pola karton. Perhatikan dua gambar berikut.
pola karton dimasukkan ke dlm kain |
jelujuran ditarik |
aplikasi yg telah siap ditarik jelujurnya |
penyetrikaan kain aplikasi yg dijelujur |
Kemudian keluarkan kembali pola karton dan aplikasi pun siap dijahit, seperti di bawah ini:
aplikasi yg siap dijahit |
11. Mulaikan proses menjahit. Jahit bagian per bagian. Sebelumnya beri pentul di bagian yang diperlukan saja, seperti terlihat di sini. Tidak perlu meletakkan pentul ke sekeliling, karena akan menghambat proses menjahit nanti. Bentuk yang dijahit pun tidak akan rapi. Mungkin akan berlekuk-lekuk bersegi-segi untuk bagian yang melengkung, misalnya, karena terlalu kaku dengan pentul-pentul tsb.
proses menjahit |
proses menjahit |
proses menjahit |
proses menjahit |
Untuk lebih jelasnya, saya telah siapkan video cara menjahit aplikasi dengan teknik jahitan tersembunyi atau blind stitch. Perhatikan baik-baik...
video cara menjahit aplikasi
Ok...mudah-mudahan bisa diikuti dengan baik yaa...(first time upload video di blog...heheheh).
Siapkan menjahit seluruh aplikasi. Untuk mendapatkan bentuk yang bagus dan rapi, kadang-kadang kita perlu menolak kain dengan jarum ke dalam. Cara ini terutama perlu dilakukan pada bentuk yang melengkung, agar lengkungannya benar-benar lengkung, tidak bersegi-segi. Karena itulah, seperti saya uraikan sebelum ini, tidak perlu meletakkan pentul ke seluruh bagian, sebab akan membuat kita terpaku dengan bentuk yang sudah dipentul tsb. Biarkan semuanya bebas. Pentul hanya untuk melekatkan sekedarnya saja.
12. Berikut ini saya tunjukkan gambar untuk menjahit bagian ujung yang runcing. Sudah disebutkan di atas tadi, bahwa di ujung yang lancip, kain untuk lipatan dipotong lurus mendatar. Ini bertujuan agar bentuk runcing yang terbentuk bagus dan benar-benar runcing. perhatikan ini!
menjahit bagian yg runcing |
13. Untuk mengakhiri jahitan, perhatikan dua gambar berikut ini. Buat bulatan benang seperti gambar nomor 1, lalu masukkan jarum ke lubang tsb (no.2), sehingga terbentuk simpul. Tusuk jarum di tempat yang sama ke arah aplikasi (no.3 & 4). Pastikan semua proses itu tidak tembus ke belakang kain dasar. Hanya ditengah-tengah bagian dalam kain aplikasi.
mengakhiri jahitan (1) |
mengakhiri jahitan (2) |
14. Akhirnya jahitan aplikasi kita pun selesai...^^. Kita bisa menambahkan aksesoris apa saja yang kita inginkan untuk aplikasi. Seperti contoh, saya tambahkan sulaman tangan untuk urat-urat daun. Silakan kreasikan apa saja yang menurut teman-teman bagus dan indah.
aplikasi yg telah selesai |
Alhamdulilah, syukur yang tidak terhingga, berhasil juga saya menyelesaikan tutorial ini. Tertunailah salah satu janji saya dengan teman-teman. Semoa tutorial ini menolong bagi siapa saja yang mau mulai mengenal hand applique. Komentar dan pertanyaan atau bahkan kritikan (yang membangun, tentunya..!!), sangat saya harapkan untuk perbaikan mutu penulisan tutorial saya yang berikutnya.
Terima kasih buat semua yang terus mendukung tak henti-henti...!!!